BERTETANGGA MENUJU SURGA
oleh Ustdzh. Dwi
Di manapun kita menjalani kehidupan, tentu tak dapat berlepas dari kehidupan bertetangga. Bahkan tak jarang ada ungkapan bahwa orang yang paling dekat dengan kita adalah tetangga. Itulah mengapa, Islam begitu memperhatikan berbagai urusan dalam bertetangga.
Ya, sebab bertetangga dapat menjadi jalan yang mengantarkan kita untuk meraih surga. Akan tetapi, dengan bertetangga pula dapat menjadi penyebab tergelincirnya kita ke dalam dosa. Namun, Islam agama yang diturunkan untuk menyempunakan akhlaq yang mulia memberikan kita petunjuk bagaimana memuliakan tetangga.
Ada adab yang harus diperhatikan. Juga ada hak-hak yang harus ditunaikan. Sebab kita adalah seorang muslim, yang ukuran kita dalam menjalani hidup adalah ganjaran pahala atau dosa. Termasuk dalam bertetangga, kita berharap dapat meraih surga darinya.
Bertetangga Juga Ada Adabnya
Dalam hidup bertetangga, sebagai seorang muslim kita juga harus memperhatikan berbagai adabnya. Islam melalui Al Quran dan hadits telah menetapkan adab bertetangga (Al-Jiwaar). Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyah menjelaskan, adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim dalam bertetangga, antara lain:
1. Memilih Tetangga Yang Shaleh
Sebelum memutuskan untuk tinggal di suatu tempat, sebisa mungkin kita memilih tempat yang banyak terdapat orang shaleh di sekelilingnya. Terkait masalah ini, Rasulullah saw bersabda: "Empat perkara yang dapat mendatangkan kebahagiaan: wanita yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shaleh, dan kendaraan yang bagus." (HR Ahmad)
2. Menyukai Kebaikan Tetangganya
Sebaik-baik sikap dalam bertetangga yang harus kita miliki adalah ketika kita mampu untuk menyukai atau turut bahagia atas kebaikan yang diperoleh tetangga kita. Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai tetangganya apa yang ia suka bagi dirinya." (HR Muslim)
3.Tidak Mengganggu, Baik Dengan Ucapan Maupun Perbuatan
Dalam hal ini, Rasulullah saw telah mengingatkan, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya." (HR Bukhari)
4. Selalu Berbuat Baik Kepada Tetangga
Rasulullah saw selalu berpesan agar umatnya berbuat baik kepada tetangganya. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda,
“Sebaik-baik kawan di sisi Allah adalah yang paling baik budi pekertinya terhadap kawannya dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik kepada tetangganya,” (HR. Tirmidzi)
5. Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga
Merupakan suatu keutamaan menjadikan sikap sabar dan lapang dada kepada tetangga yang menyakiti, agar bertetangga menjadi nilai ibadah di sisi Allah swt. Abu Dzar pernah menyampaikan pesan Rasulullah saw, betapa Allah swt mencintai kesabaran hamba-Nya,
“Orang yang mempunyai tetangga jahat yang suka menyakitinya, lalu dia tetap bersabar atas perlakuan tetangganya itu,sehingga Allah swt mencukupkan baginya kehidupan atau kematian.”
6. Memberi Makan Kepada Tetangga yang fakir
Rasulullah saw selalu menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga, termasuk kerelaan untuk memberi makan tetangga kita yang fakir. Rasulullah saw bersabda, "Bukanlah Mukmin orang yang kenyang, sementara tetangga di sampingnya kelaparan." (HR.Ad-Daelami dari Anas)
Ada Hak yang Harus Ditunaikan
Tak dapat dipungkiri, dalam keseharian tentu kita memiliki berbagai aktivitas dan kesibukan. Amanah pekerjaan, pendidikan, dan kewajiban-kewajiban lainnya menuntut kita untuk terkadang memberikan seluruh porsi kehidupan yang kita miliki. Namun, hal itu jangan sampai menjadikan kita abai untuk menunaikan hak-hak tetangga kita.
Lalu, apa saja hak-hak tetangga yang harus kita tunaikan? Rasulullah saw menjabarkannya melalui riwayat Abdul Laits dengan sanadnya dari Al-Hasan Al-Bashri bertanya:
“Apakah hak tetangga?” Rasulullah saw menjawab, “Jika utang kau utangi, jika mengundang kau datangi, jika sakit kau ziarahi, jika minta tolong engkau tolong, jika tertimpa bala engkau hibur, jika mendapat keuntungan dan kesenangan engkau beri selamat, jika mati kau antar jenazahnya, jika pergi kau jagakan rumah dan anak-anaknya dan jangan kau mengganggunya dengan bau masakanmu kecuali jika memberikan hidayah dari masakan itu kepadanya.”
Dalam riwayat yang lain ada tambahan, “Dan jangan meninggikan bangunan atas bangunannya kecuali dengan kerelaan hatinya.”
Semoga Allah swt memberi kemudahan kepada kita untuk dapat menunaikan hak-hak tetangga kita semaksimal yang kita mampu.
Raih Surga Dengan Bertetangga
“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman!’ Nabi ditanya, ‘Siapa wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa tenteram karena perbuatannya,” (HR. Bukhari-Muslim)
Banyak nash yang menyebutkan pentingnya berbuat baik kepada tetangga serta memuliakannya. Bahkan dalam hadits Rasulullah saw di atas, seseorang dikatakan tidak beriman apabila tetangganya tidak merasa tenteram karena perilakunya. Sebab, perilaku kita dalam bertetangga adalah cerminan dan bukti keimanan kita kepada Allah swt.
Lalu, apa ganjaran yang akan kita peroleh dengan berbuat baik kepada tetangga? Tidak tanggung-tanggung, Allah swt akan memberikan balasan berupa surga bagi hamba-hamba-Nya yang berbuat baik kepada tetangga. Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari berbagai gangguannya.” (HR. Muslim)
Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang dimudahkan oleh Allah swt untuk memperlakukan tetangga dengan sebaik-baiknya. Agar bertetangga dapat menjadi salah satu jalan yang mengantarkan kita pada surga dan keridoan-Nya. Wallahu’alam.
Ya, sebab bertetangga dapat menjadi jalan yang mengantarkan kita untuk meraih surga. Akan tetapi, dengan bertetangga pula dapat menjadi penyebab tergelincirnya kita ke dalam dosa. Namun, Islam agama yang diturunkan untuk menyempunakan akhlaq yang mulia memberikan kita petunjuk bagaimana memuliakan tetangga.
Ada adab yang harus diperhatikan. Juga ada hak-hak yang harus ditunaikan. Sebab kita adalah seorang muslim, yang ukuran kita dalam menjalani hidup adalah ganjaran pahala atau dosa. Termasuk dalam bertetangga, kita berharap dapat meraih surga darinya.
Bertetangga Juga Ada Adabnya
Dalam hidup bertetangga, sebagai seorang muslim kita juga harus memperhatikan berbagai adabnya. Islam melalui Al Quran dan hadits telah menetapkan adab bertetangga (Al-Jiwaar). Syekh Abdul Azis bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Kitab Mausuu'atul Aadaab Al-Islaamiyah menjelaskan, adab-adab yang perlu diperhatikan seorang Muslim dalam bertetangga, antara lain:
1. Memilih Tetangga Yang Shaleh
Sebelum memutuskan untuk tinggal di suatu tempat, sebisa mungkin kita memilih tempat yang banyak terdapat orang shaleh di sekelilingnya. Terkait masalah ini, Rasulullah saw bersabda: "Empat perkara yang dapat mendatangkan kebahagiaan: wanita yang shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang shaleh, dan kendaraan yang bagus." (HR Ahmad)
2. Menyukai Kebaikan Tetangganya
Sebaik-baik sikap dalam bertetangga yang harus kita miliki adalah ketika kita mampu untuk menyukai atau turut bahagia atas kebaikan yang diperoleh tetangga kita. Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai tetangganya apa yang ia suka bagi dirinya." (HR Muslim)
3.Tidak Mengganggu, Baik Dengan Ucapan Maupun Perbuatan
Dalam hal ini, Rasulullah saw telah mengingatkan, "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia mengganggu tetangganya." (HR Bukhari)
4. Selalu Berbuat Baik Kepada Tetangga
Rasulullah saw selalu berpesan agar umatnya berbuat baik kepada tetangganya. Dalam hal ini, Rasulullah saw bersabda,
“Sebaik-baik kawan di sisi Allah adalah yang paling baik budi pekertinya terhadap kawannya dan sebaik-baik tetangga adalah yang paling baik kepada tetangganya,” (HR. Tirmidzi)
5. Bersabar Terhadap Gangguan Tetangga
Merupakan suatu keutamaan menjadikan sikap sabar dan lapang dada kepada tetangga yang menyakiti, agar bertetangga menjadi nilai ibadah di sisi Allah swt. Abu Dzar pernah menyampaikan pesan Rasulullah saw, betapa Allah swt mencintai kesabaran hamba-Nya,
“Orang yang mempunyai tetangga jahat yang suka menyakitinya, lalu dia tetap bersabar atas perlakuan tetangganya itu,sehingga Allah swt mencukupkan baginya kehidupan atau kematian.”
6. Memberi Makan Kepada Tetangga yang fakir
Rasulullah saw selalu menekankan pentingnya berbuat baik kepada tetangga, termasuk kerelaan untuk memberi makan tetangga kita yang fakir. Rasulullah saw bersabda, "Bukanlah Mukmin orang yang kenyang, sementara tetangga di sampingnya kelaparan." (HR.Ad-Daelami dari Anas)
Ada Hak yang Harus Ditunaikan
Tak dapat dipungkiri, dalam keseharian tentu kita memiliki berbagai aktivitas dan kesibukan. Amanah pekerjaan, pendidikan, dan kewajiban-kewajiban lainnya menuntut kita untuk terkadang memberikan seluruh porsi kehidupan yang kita miliki. Namun, hal itu jangan sampai menjadikan kita abai untuk menunaikan hak-hak tetangga kita.
Lalu, apa saja hak-hak tetangga yang harus kita tunaikan? Rasulullah saw menjabarkannya melalui riwayat Abdul Laits dengan sanadnya dari Al-Hasan Al-Bashri bertanya:
“Apakah hak tetangga?” Rasulullah saw menjawab, “Jika utang kau utangi, jika mengundang kau datangi, jika sakit kau ziarahi, jika minta tolong engkau tolong, jika tertimpa bala engkau hibur, jika mendapat keuntungan dan kesenangan engkau beri selamat, jika mati kau antar jenazahnya, jika pergi kau jagakan rumah dan anak-anaknya dan jangan kau mengganggunya dengan bau masakanmu kecuali jika memberikan hidayah dari masakan itu kepadanya.”
Dalam riwayat yang lain ada tambahan, “Dan jangan meninggikan bangunan atas bangunannya kecuali dengan kerelaan hatinya.”
Semoga Allah swt memberi kemudahan kepada kita untuk dapat menunaikan hak-hak tetangga kita semaksimal yang kita mampu.
Raih Surga Dengan Bertetangga
“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman!’ Nabi ditanya, ‘Siapa wahai Rasulullah?’ Nabi menjawab, ‘Yaitu orang yang tetangganya tidak merasa tenteram karena perbuatannya,” (HR. Bukhari-Muslim)
Banyak nash yang menyebutkan pentingnya berbuat baik kepada tetangga serta memuliakannya. Bahkan dalam hadits Rasulullah saw di atas, seseorang dikatakan tidak beriman apabila tetangganya tidak merasa tenteram karena perilakunya. Sebab, perilaku kita dalam bertetangga adalah cerminan dan bukti keimanan kita kepada Allah swt.
Lalu, apa ganjaran yang akan kita peroleh dengan berbuat baik kepada tetangga? Tidak tanggung-tanggung, Allah swt akan memberikan balasan berupa surga bagi hamba-hamba-Nya yang berbuat baik kepada tetangga. Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak aman dari berbagai gangguannya.” (HR. Muslim)
Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang dimudahkan oleh Allah swt untuk memperlakukan tetangga dengan sebaik-baiknya. Agar bertetangga dapat menjadi salah satu jalan yang mengantarkan kita pada surga dan keridoan-Nya. Wallahu’alam.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.