Suatu hari kami bertanya kepada Salah seorang donatur yang memberikan bantuan kursi roda secara gratis melalui kami.
Kami : Pak- maaf sebelumnya, saya mau menyampaikan suatu pertanyaan, jika bapak berkenan
Sang Bapak : iya kenapa?
Kami : begini pak, Bapak kan merupakan salah seorang pejabat publik, kenapa ya pak Bapak mau mengamanah-kan penyaluran kursi roda kepada kami, sedangkan kalau misalnya kursi roda yang Bapak amanahkan ini Bapak berikan ke Panti Jompo bukankah justru akan mengangkat citra Bapak. dan saya yakin publisitasnya akan besar. mengingat posisi penting Bapak saat ini?
Sang Bapak : iya, awalnya mau kita berikan melalui panti jompo, tetapi setelah berdiskusi dan mendapatkan masukkan dari ibu (Istri Sang Bapak), bahwa sesungguhnya kalau orang yang dititip yang di panti jompo itu, orang yang tidak mengerti agama oleh keluarganya.
Kami : loh kok begitu Pak?!? (penuh tanda tanya)
Sang Bapak : iya, bukankah seharusnya orang tua itu bukan dititip ke panti jompo oleh anaknya, tetapi seharusnya sudah menjadi kewajiban anak untuk berbakti kepada orang tua, apakah orang tua itu sakit secara fisik, sakit karena faktor usia, atau apapun alasannya, orang tua adalah orang tua.
Kami : (dengan saling berpandangan dengan teman saya, hati saya merasa bergetar dengan ucapan Sang Bapak,-------- karena pada saat ini, zaman sekarang sudah banyak anak yang melupakan jasa baik orang tuanya apakah itu jasa orang tua sejak anak di kandungan, dilahirkan, diberi pendidikan sampai sang anak berkehidupan layak, sungguh--- betapa mulia nya bagi setiap anak yang mengabdi kepada orang tuanya, yang mampu merawat orang tuanya dengan segenap kemampuanya---- bukan malah sebaliknya, 'membuang' orang tua ke panti jompo karena dianggap beban dan menganggu kehidupannya)
Kami : terima kasih kami ucapkan atas amanah yang diberikan untuk menyalurkan kursi roda ini pak, Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan untuk Bapak dan keluarga, Semoga Allah SWT memudahkan semua aktivitas Bapak, dan Semoga ini menjadi amal jariyah Bapak dan keluarga. Aamiin ya Robbal'alaamiin.
(lalu kami berjama'ah sholat maghrib di rumah dinas Sang Bapak ini bersama anak, istri dan para pengawalnya)
Barokallah Bapak,
Semoga cerita nyata ini menjadi Motivasi Tujuan Hidup kita, untuk apa kita hidup,
karena hidup bukan hanya sekedar publisitas, pengakuan orang banyak,
bahwa hidup adalah untuk beramal sholeh berbuat kebajikan,
bahwa hidup adalah dalam rangka pengabdian kita kepada Allah SWT dan salah satu cara pengabdian itu adalah dengan berbakti kepada orang tua apapun kondisinya.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.