Kebahagiaan Hakiki
Sahabat, Menurut kamus besar bahasa Indonesia, arti kata kebahagiaan adalah kesenangan dan ketentraman hidup yang bersifat lahir dan batin.
Kesenangan dan ketentraman hidup akan berujung pada ketenangan.
Ketenangan yang hakiki/mutlak berada dalam jiwa (hati) dan dalam raga (baik secara fisik, pikiran maupun perasaan) di dunia dan di akherat.
Mari kita simak QS. Al-Fajr (89) ayat 27-30:
Hai jiwa yang tenang., Kembalilah kepada Rabbmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.
Pun begitu juga tujuan orang yang ingin berkeluarga adalah mendapatkan kebahagiaan
"Dan di antara tanda-tanda kebesaran Allah itu bahawa Dia jadikan bagi kamu pasangan hidup agar kamu mendapatkan ketenangan / kebahagiaan bersamanya. Kemudian Allah ciptakan di antara kamu berdua mawaddah dan rahmah." (Surah al-Rum, ayat 21)
Lalu, kenapa kita masih belum mendapatkan kebahagiaan:
Hal yang paling utama adalah karena pemahaman diri kita,
yaitu pemahaman yang meragukan adanya hari berbangkit setelah kematian.
Simak QS. Al-Mulk (67):2
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
Juga simak QS. An-Naba (78):1-5
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?, Tentang berita yang besar (hari berbangkit), yang mereka perselisihkan tentang ini., Sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka mengetahui.
Lalu Solusinya bagaimana:
Solusi terbaik adalah memiliki ilmu dengan cara belajar dan terus belajar. Hanya dengan belajarlah kita mampu untuk mendapatkan pemahaman. Tetapi perlu difahami juga belajar ini memerlukan proses / waktu dan diperlukan kesabaran di dalamnya
Persoalan hasil pemahaman adalah hak mutlak Allah
(Simak QS. Albaqarah : 269)
Allah menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang ber-akallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).
Juga simak QS.Al-Ankabut (29) :43
Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.
Artinya Belajar adalah proses yang harus kita lalui. berilmu adalah mutlak dicari. persoalan hasil serahkan kepada Allah yang Maha Memiliki Ilmu.
Barakallah...
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.