Lembaga Amil Zakat Nasional SK. Menteri Agama RI No.410 Tahun 2004 Di Bawah Yys. Daarut Tauhiid , Pendiri & Pembina : KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Home » » Ciri Uang Akherat

Ciri Uang Akherat

Written By DPU DT Sumsel on Minggu, 19 Februari 2012 | 06.46

Ciri Uang Akherat 

 
Setiap kita sudah tentu sangat mengenal apa itu ‘uang’. 
Posisi uang sangat penting bagi kita karena digunakan sebagai alat untuk bertransaksi dalam jual beli.
Kabanyakan kita menjadikan uang sebagai  salah satu indikator apakah hidup kita termasuk ‘sukses’ atau tidak di dunia ini.
Hanya saja ternyata untuk bisa dikatakan ‘sukses’ seharusnya tidak hanya sukses di dunia saja, melainkan juga sukses di akherat. 

 
Dan untuk sukses di akherat kita juga memerlukan uang akherat....

Tetapi, sudahkah kita memiliki, mengenal atau mengetahui ada nya uang akherat ???
Hah..... uang akherat??? ... Emang ada???.....

Uang akherat biasanya memiliki beberapa ciri sebagai berikut;
a.        
      Untuk uang kertas; memiliki beberapa ciri, antara lain;
-          Nilainya tidak lebih dari setara Rp. 1.000,- 
-          Kondisi (bentuk) sudah tidak lagi baru, tetapi sudah lusuh, pecah tidak beraturan
-          Dari sisi warna, warnanya tidak lagi cerah melainkan sudah buram
-          Terkadang ukurannya juga tidak seperti uang Rp. 1.000,- karena beberapa sisi telah sobek atau berlobang
b.     
       Untuk uang logam
-          Nilainya beraneka ragam dimulai dari yang setara Rp. 100,- Rp. 200, Rp. 500,-
-          Kondisi (bentuk) juga tidak lagi baru, terkadang sudah lusuh dan buram
-          Terkadang juga ukurannya sudah tidak layak lagi dilihat (kebanyakan uang gompel atau bergerigi)

INIKAH uang yang akan kita bawa ke akherat??? 
Padahal dalam Alquran pun sudah dijelaskan bagaimana caranya kita berinfak di jalan Alloh.
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (AlBaqarah :267)”

Sudahkah kita memiliki persiapan uang akherat tersebut ???

Sahabat-sahabat, inilah fenomena yang terjadi pada diri kita. Dimana kita senantiasa setiap hari,  yang menjadi tujuan kita adalah hanya bagaimana caranya bisa sukses di dunia dengan memiliki indikator berapa banyak uang yang kita kumpulkan bukan berapa banyak uang yang kita gunakan agar menjadi amal sholeh.

Betapa beratnya kita mengeluarkan diantara uang yang kita miliki, kita berikan yang jika dilihat dari bentuk dan ukurannya yang  terbaik, nilainya terbesar, karena sesungguhnya inilah yang akan menjadi uang kita di akherat kelak!!!

Eit.... tunggu dulu...
Itu pun sudah patut kita syukuri jika kita dapat memiliki uang akherat seperti ciri-ciri diatas dibandingkan jika diri kita tidak tergerak sama sekali untuk mempersiapkan tabungan yang menjadi uang kita di akherat kelak....
(mudah-mudahan kita yang membaca artikel ini menjadi motivasi untuk mulai mencoba ya...)

Dan yang terpenting, sesungguhnya kita sudah mengetahui berbagai kata bijak, ungkapan, maupun hadist yang menyatakan bahwa sebaik –baik harta yang kita miliki adalah yang bisa menjadi jalan berbuat  amal sholeh.

Lalu, Sudahkah kita tahu bahwa ketika kita meninggal dan diantar ke kubur maka hanya 3 hal yang ikut dalam mengantar kita yaitu sanak-saudara serta tetangga, harta, dan amal sholeh (seperti uang yang kita zakati / infak / sedekah).

Tetapi ketika kita sudah dikubur maka hanya satu yang tinggal bersama kita yaitu hanya amal sholeh, sedangkan yang lainnya kembali dan tidak mau tinggal bersama kita di alam kubur.
Istri atau suami kita yang cantik dan tampan ketika hidup selalu berkata kepada kita “i love you honey, i love you forever, i can’t live without you” hanya menjadi kata dan dusta serta pasti tidak akan mau mengikuti kita ke alam kubur.

Apalagi anak kita, sanak-saudara, tetangga, bahkan fans yang sering mengelu –elukan kita, mana mau mereka ikut masuk ditimbun di dalam tanah yang gelap gulita dan hanya ditemani cacing-cacing tanah itu.

Harta yang kita kumpulkan baik berupa rumah, mobil mewah, motor baik yang baru maupun yang butut, juga tidak akan mau ikut ke dalam kubur. Bahkan mungkin ada sebagian malah menjadi konflik perebutan harta waris oleh ahli waris kita yang ujung-ujungnya malah ada yang saling bunuh membunuh karena perebutan waris ini (berita-peristiwa-harta-waris.com)

Lalu apalagi yang mau kita tunggu, apalagi yang mau kita perhitungkan, apalagi yang mau jadi alasan kita untuk tidak berbagi, menjadikan uang kita menjadi uang akherat.
Apakah kita mau meninggal dulu baru mau berzakat, ber-infak, dan shodaqoh................????
Itu tidak mungkin kale.............,

karena tidak ada orang yang mati bisa bangkit kembali, jika pun ada yang katanya ‘mati suri’,  itu juga kebanyakan menjadi orang yang ingatannya menjadi kurang...

sudah ah...... teorinya,
Selamat mencoba, berlatih mempersiapkan uang akherat dengan ciri-ciri yang lebih baik daripada ciri uang diatas, untuk kita bawa kelak...
Barokalloh.....

Share this article :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Kantor :
Copyright © 2013. DPU Daarut Tauhiid Palembang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger