Lembaga Amil Zakat Nasional SK. Menteri Agama RI No.410 Tahun 2004 Di Bawah Yys. Daarut Tauhiid , Pendiri & Pembina : KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym)
Home » » Membuka Jalan Kebahagiaan

Membuka Jalan Kebahagiaan

Written By DPU DT Sumsel on Jumat, 27 Januari 2012 | 11.38

Membuka Jalan Kebahagiaan

Oleh : Abu Muhammad Ibnu AlKautsar

Sahabat, pernahkah kita merasa atau mendengar atau bahkan membayangkan ada sesuatu yang seolah-olah mengejar kita? Atau sesuatu itu membuat kita gelisah? Membuat hati kita galau dan mungkin juga dengan tiba-tiba sesuatu yang tidak menentu seperti menyelimuti diri kita?
Atau dengan kata lain kita merasakan kerisauan dalam perasaan kita, di dalam bayangan kita, dan pendengaran kita?
Pernahkah dalam keseharian kita terjadi seperti itu?
Dalam HR. Muslim disebutkan “ Kebajikan itu adalah kemuliaan akhlaq, sedangkan dosa adalah apa-apa yang membuat dirimu merasa ragu-ragu dan engkau tidak suka jika orang lain mengetahuinya”

 
Sahabat, mari kita tela’ah QS. Albaqarah ayat 186, QS. Al Mu’min  ayat 19 dan QS. Al Hajj ayat 76.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran { QS. Albaqarah ayat 186}.
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat[1318] dan apa yang disembunyikan oleh hati { QS. Al Mu’min  ayat 19}
Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka. Dan hanya kepada Allah dikembalikan semua urusan { QS. Al Hajj ayat 76}.
Dalam masing-masing ayat tersebut mengandung inti bahwa Allah Sang Maha Pencipta ini amatlah dekat dan mengetahui hal terkecil yang kita simpan di dalam hati.
Tapi kenapa kita masih risau?
Risaulah kita jika hari ini berlalu sia-sia tanpa manfaat sedikitpun baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun sahabat kita lainnya.
Sahabat, setidaknya beberapa hal  berikut yang menjadi salah satu penyebab kerisauan kita tersebut:
1.       Ilmu yang kita miliki minim,
Ilmu yang dimaksud terbagi atas:
a.       Ilmu ibadah, terdiri atas
-          Ilmu ibadah khusus kepada Allah seperti sholat, puasa, zakat, dan haji 
-          Ilmu ibadah umum melalui perantara manusia menuju Allah seperti, bagaimana mencari teman yang soleh, berdagang dengan jujur, bekerja dengan mengharap ridho Allah, dan lain sebagainya
b.      Ilmu berbagi kebahagiaan kepada orang lain,
Kenapa hal ini saya khususkan, dikarenakan beberapa hal berikut:
-          Dengan berbagi, kita akan secara otomatis merasakan rasa syukur atas apa yang kita miliki saat ini sehingga kita akan selalu mendapatkan motivasi untuk berbuat lebih banyak
-          Dengan berbagi, merupakan salah satu cara kita menjadi orang yang sebaik-baik manusia. Seperti yang disampaikan Rasulullah dalam HR. Bukhari Muslim “Khairunnas anfa’uhum linnas” Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi manusia lainnya
2.       Senantiasa mendo’akan kedua orang tua kita
Siapa pun kedua orang tua kita, apapun pekerjaan orang tua kita, bagaimanapun keadaan kedua orang tua kita. Mereka adalah tetap orang tua kita. Kita lahir ke bumi ini akibat perantara orang tua kita, dan sampai saat ini pun kita belum pernah mendengar ada ‘mantan orang tua’ bukan?
Dalam HR. A. Dailami disebutkan “Apabila seseorang tidak lagi mendo’akan kedua orang tua nya, maka akan terputus rezekinya”

Sahabat, sebagai penutup, mari kita tela’ah QS. Asy Syura ayat 30 dan QS. AT- Taghabun ayat 11.
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).{ QS. Asy Syura ayat 30}
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. { QS. AT- Taghabun ayat 11}

Disana dinyatakan bahwa kalau terjadi musibah pada diri kita itu akibat dari perbuatan kita sendiri dan tentunya itu terjadi  dengan izin Allah pula, dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Allah akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Barakallah…

Share this article :

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
Kantor :
Copyright © 2013. DPU Daarut Tauhiid Palembang - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger